Minuman yang dikreasikan sedemikian rupa mulai dari rasa yang unik, penampilan yang menarik hingga berbagai macam tambahan topping menjadi salah satu faktor berkembangnya bisnis tersebut. Bisnis minuman salah satu bisnis yang mulai digandrungi banyak orang karena memiliki peluang untuk sukses. Namun, dalam pelaksanaannya bisnis minuman ini harus dimulai dengan strategi yang matang. Selain persiapan seperti bahan baku, tempat, resep tentu saja tak kalah penting adalah menentukan harga jual minuman yang ideal.
Menentukan harga merupakan salah satu langkah krusial dan perlu strategi yang benar. Hal ini dikarenakan menentukan harga tentu juga berpengaruh terhadap untung dan ruginya suatu bisnis. Jangan sampai harga yang anda buat merugikan bisnis anda sendiri atau bahkan membuat pelanggan merasa harga yang anda tentukan tidak sesuai dengan tampilan minuman yang akan anda jual. Oleh sebab itu, ada strategi dan cara dalam menentukan harga minuman yang dijual.
3 Cara Membuat Strategi Pricing Minuman
Strategi minuman adalah salah satu cara menentukan harga jual yang sesuai dengan apa yang anda jual sehingga tidak kemahalan ataupun kemurahan. Untuk menentukan harga jual, ada tiga strategi atau metode yang bisa anda lakukan. Berikut ini penjelasan mengenai tiga metode tersebut.
1. Metode Bundle Pricing
Metode ini merupakan metode paling sederhana dan sangat simple sehingga cocok untuk anda yang mau memulai bisnis minuman dan masih pemula. Dengan metode ini, anda tidak perlu direpotkan dengan persentase perhitungan laba. Rumus metode ini adalah :
Harga jual = Harga Modal x 2
Kunci menggunakan metode ini adalah anda harus memahami dengan betul modal yang akan anda keluarkan. Secara sederhana, sebagai contoh jika anda menjual kopi susu dalam kemasan cup plastik berukuran 250ml. Setelah anda hitung, ternyata total modal yang sudah anda keluarkan untuk semua bahan, wadah atau cup, sedotan dan kantong plastik adalah sekitar Rp 500.000.
Kemudian, dengan modal ini anda bisa menghasilkan sekitar 50 cup kopi susu. Artinya, modal untuk per cup kopi susu yang anda jual adalah Rp 10.000 (modal awal Rp 500.000 dibagi dengan 50 cup).
Jika anda menggunakan margin 30%, maka kemungkinan anda akan menjual kopi susu tersebut dengan harga kurang lebih Rp 13.500 per cup (30% dari Rp 10.000 adalah Rp 3.300 sehingga dibulatkan Rp 10.000 ditambah Rp 3.300 adalah Rp 13.300 jadi Rp 13.500 per cup).
Setelah mendapatkan harga ini, apabila anda ingin menarik pelanggan lebih banyak dan loyal, maka metode bundle pricing bisa anda gunakan. Seperti rumus metode bundle pricing yakni perhitungannya sebagai berikut.
Harga Jual = Harga Modal / Harga Asli Per cup x 2
= Rp 10.000 x 2
= Rp 20.000/cup
Tujuan dari dibuat bundle disini adalah ketika pelanggan membeli 2 cup kopi susu, maka harganya adalah Rp 20.000. Namun, jika hanya membeli 1 cup harganya Rp 13.500. Sehingga, dari sini pelanggan bisa menyimpulkan bahwa ketika membeli dua cup kopi susu menjadi lebih murah dibandingkan hanya membeli satu cup kopi susu saja. Namun, meskipun beli dua cup lebih murah bisa dipastikan anda tidak mengalami kerugian.
2. Metode Margin Pricing
Sama seperti metode bundle pricing, metode kedua ini yakni anda harus mengetahui modal awal yang anda gunakan secara kesluruhan dan juga modal untuk per porsi minuman dengan rumus yang sama seperti di metode pertama.
Sebagai contoh, jika total dana yang sudah anda keluarkan untuk semua bahan termasuk wadah adalah berkisar Rp 800.000. Kemudian, jumlah minuman yang bisa anda hasilkan dari modal itu adalah 50 cup. Maka, modal per cup anda untuk minuman tersebut adalah sekitar Rp 16.000, lalu anda menjual minuman per cup Rp 20.000.
Cara untuk mengetahui berapa banyak margin anda dari harga jual tersebut, apakah sudah mendapatkan untung yang sesuai atau belum maka anda bisa menggunakan rumus sederhana berikut ini!
Margin = (Harga jual – harga modal pee cup) : harga jual
= (Rp 20.000 – Rp 16.000) : Rp 20.000
= Rp 4000 : Rp 20.000
= Rp 0,20 atau sama dengan 20% (anda bisa menentukan apakah persentase ini sesuai atau tidak dengan persentase yang anda inginkan)
3. Metode Markup Pricing
Rumus yang bisa anda gunakan untuk menggunakan metode ini adalah sebagai berikut.
Harga jual = ( Harga Modal x Persentase Keuntungan ) + Harga Modal
Rumus yang digunakan pada metode pricing ini sama halnya dengan menghitung biaya produksi dan distribusi secara rinci agar anda bisa menjual minuman yang tidak merugi. Kuncinya sama yakni dengan mengetahui modal keseluruhan (biaya produksi dan distribusi) harus benar-benar teliti. Sehingga, bahan yang digunakan harus tercatat semua termasuk biaya bensin ketika anda pergi ke pasar atau tempat membeli bahan baku minuman yang akan dijual.
Sebagai contoh sederhana, minuman yang akan anda jual adalah milk tea menggunakan wadah cup plastik. Setelah anda hitung semua total modal keseluruhan dan melihat jumlah produk yang dihasilkan, maka anda mendapatkan modal per cup untuk milk tea adalah Rp 20.000.
Kemudian, anda ingin mendapatkan keuntungan persentase sebesar 50%. Oleh sebab itu, anda bisa menggunakan rumus harga jual yang sesuai adalah sebagai berikut.
Harga Jual = ( Harga Modal Per cup x Persentase Keuntungan ) + Harga Modal
= ( Rp 20.000 x 50% ) + Rp 20.000
= Rp 10.000 + Rp 20.000
= Rp 30.000/cup
Kesimpulan
Ketiga metode tersebut bisa anda gunakan dalam menentukan harga jual yang sesuai dengan bisnis minuman anda. Metode tersebut bisa anda pilih salah satu disesuaikan dengan apa yang mau anda capai. Namun, selain ketiga metode tersebut anda juga harus cek harga jual kompetitor sehingga bisa bersaing dan bisnis minuman anda lebih berkembang. Anda bisa melihat kompetitor yang cukup ramai untuk dijadikan gambaran dengan minuman sejenis yang anda jual apakah kemahalan atau kemurahan. Dengan mengetahui harga kompetitor, maka anda bisa menyusun strategi baru di bisnis minuman anda agar harga yang anda berikan worth it untuk dibeli oleh pelanggan. Dengan begitu, anda akan bisa menjual minuman yang laris manis tapi anda tidak mengalami kerugian.