Salah satu jenis kopi yang dikenal para pecinta kopi adalah espresso. Espresso digunakan sebagai bahan dasar untuk percampuran dengan susu, creamer, foam dan beberapa topping lainnya. hal yang perlu anda ketahui adalah jenis kopi tidak hanya espresso saja namun ada cold brew yang disajikan dengan cara berbeda. Dua jenis kopi hitam ini biasa ditemukan di kedai-kedai kopi atau cafe. Dilihat dari namanya saja, untuk cold brew biasanya diseduh menggunakan air dingin sedangkan espresso menggunakan air panas.
Espresso sendiri merupakan jenis kopi yang dihasilkan dengan mengeskstraksi biji kopi yang sudah digiling dengan cara menyemburkan air panas di bawah tekanan tinggi. Espresso sendriri merupakan istilah dari bahasa Italia yang berarti express atau cepat karena dibuat untuk disajikan segera kepada pelanggan.
Berbeda dengan espresso, cold brew merupakan jenis kopi yang diseduh dengan proses yang panjang yakni biji kopi yang sudah digiling direndam dengan air suhu ruangan dalam beberapa jam, biasanya bisa 12 sampai 18 jam atau lebih lama lagi. Kemudian, biji kopinya disaring lalu didinginkan sebelum disajikan. Yang membuat beda dengan jenis kopi lain, cold brew ini menggunakan proses penyeduhan menggunakan perendaman air dingin yang membuat biji kopi diekstraksi secara lambat namun sangat mendalam. Selain itu, kadar asam pada jenis kopi cold brew lebih rendah sehingga sangat cocok dikonsumsi bagi anda yang memiliki masalah pencernaan atau lambung karena aman.
Perbedaan Espresso dan Cold Brew
Espresso dan cold brew merupakan sama-sama kopi hitam namun perbedaannya dari cara penyeduhannya. Secara umum, ada 7 perbedaan yang membedakan antara cold brew dan espresso.
1. Ukuran Grind
Pada cold brew, metode penggilingan yang digunakan adalah extra coarse grind yang artinya penggilingan ekstra kasar. Gilingan ini akan membuat biji kopi yang kasar, biasanya sebesar butiran lada. Proses penyeduhannya pun dimasukkan ke dalam kulkas dengan temperature 14-15 derajat celcius selama waktu yang tidak sebentar yakni 16-24 jam. Hal inilah yang membuat rasa yang dihasilkan pada cold brew lebih ringan, halus namun sedikit asam.
Pada espresso, metode penggilingan yang digunakan adalah medium fine grind yang artinya penggilingan halus sedang atau bisa juga yang lebih halus. Proses penyeduhannya pun harus lebih cepat untuk menghasilkan rasa yang optimal, meskipun sedikit lebih pahit dibandingkan cold brew namun espresso memiliki cita rasa khas prihal kopi.
Rekomendasi Alat Grinder Kopi Elektrik
Delifru tidak hanya menghadirkan ragam produk bubuk kopi dan minuman, tetapi juga memiliki grinder elektrik terbaik dalam kelasnya dengan mutu yang berkualitas. Grinder ini dilengkapi dengan 3 tingkat kecepatan RPM serta layar LED Display Screen yang memudahkan pengoperasian dengan tombol Touchscreen. Dibuat dari material metal berkualitas dan dilengkapi dengan pisau flat burr berukuran 74mm, grinder ini mampu menghasilkan serbuk kopi yang kita inginkan. Dengan kapasitas Hopper mencapai 850 -1000gr. Produk bernama Indeljens ini dapat ditemukan juga di Tokopedia dan Shopee. Lihat Produk
2. Waktu Brewing
Poin kedua yang membedakan cold brew dan espresso adalah waktu brewing-nya. Jika cold brew membutuhkan waktu 8-12 jam atau bisa dibuat lebih panjang dalam proses perendaman bubuk kopi hitam yang menggunakan air dingin atau air biasa (suhu ruangan). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan rasa serta aroma yang lebih halus dan ringan. Sedangkan, pada espresso proses estraksi atau perendamannya tidak selama pada cold brew, yakni hanya membtuhkan waktu 20 hingga 30 detik saja.
Pada aliran air yang lambat, biasanya akan membutuhkan wartu 30 detik (over extraction) sehingga membuat rasa kopi menjadi lebih pahit. sebaliknya, jika bubuk kopi terlalu halus atau kurang padat, itu artinya proses ekstraksi menjadi lebih cepat sehingga rasa kopi menjadi lebih asam dan kurang nikmat. Oleh sebab itu, penting sekali menggunakan bubuk kopi yang pas agar proses ekstraksi berjalan dengan optimal dan rasa yang dihasilkan bisa lebih enak dan maksimal.
3. Suhu air
Perbedaan yang ketiga adalah suhu air yang digunakan pada proses penyeduhannya. Untuk cold brew, suhu yang digunakan dalam kisaran suhu ruangan normal, yakni sekitar 20 sampai 25 derajat celcius.
Sedangkan pada penyeduhan espresso, suhu air yang digunakan adalah air panas yang baru, bersih, dan mendidih. Hal ini untuk menciptakan suhu seduhan optimal dalam membuat espresso yakni berkisar 90 sampai 95 derajat celcius.
4. Rasa
Kopi cold brew merupakan metode yang membutuhkan proses yang lebih panjang untuk mendapatkan hasil yang lebih manis yakni bisa 16-24 jam perendaman yang diletakkan di dalam kulkas. Sehingga, untuk rasa yang dihasilkan pada kopi cold brew lebih lembut, ringan, dan sedikit lebih manis. Tingkat keasamannya juga lebih rendah dibandingkan jenis kopi lain. Meskipun sedikit lebih manis, cold brew juga tetap kopi yang memiliki sensasi rasa pahit.
Untuk kopi espresso memberikan rasa dan aroma lebih pahit karena proses ekstraksi langsung dari biji kopi tekanan dan suhu tinggi tanpa tambahan bahan apapun. Sehingga, jarang sekali kopi ini menggunakan bahan lain seperti gula, krim ataupun susu. Namun, ada juga yang mengolah kopi espresso menggunakan tambahan bahan lain untuk menciptakan percampuran rasa pahit, manis ataupun asam yang bisa dinikmati untuk mendapah pengalaman dalam menikmati kopi.
5. Kandungan kafein
Meskipun sama-sama kopi hitam, namun jumlah kandungan kafein pada kedua jenis kopi ini berbeda. Jika pada cold brew memiliki kandungan kafein yang lebih rendah yakni berkisar 40 miligram per 100 gram setiap penyajiannya. Sedangkan pada espresso kandungan kafeinnya bisa lebih tinggi yakni mencapai 212 miligram per 100 gram. Kandungan kafein yang lebih besar inilah yang membuat espresso lebih pahit dan kuat dibandingkan cold brew.
6. Keasaman
Pada hakikatnya, semua kopi memiliki rasa asam. Meskipun hanya sedikit perbedaannya, cold brew dan espresso memiliki keasaman yang berbeda. hal ini terjadi karena proses kopi yang digunakan pada cold brew dan espresso berbeda.
Jika dilihat dari tingkat keasaman (pH), cold brew memiliki tingkat pH 4,95 – 5,13 sedangkan espresso sedikit lebih tinggi yakni pH sekitar 5,00 – 5,50. Namun, bagi mereka yang pemula mengkonsumsi espresso, cita rasa yang dihasilkan lebih ke dominan pahit. Namun, bagi para pecinta kopi tentu saja sangat mudah membedakan cita rasa kopi baik pada cold brew ataupun espresso.
7. Penyajian
Dalam penyajiannya, kopi cold brew dan espresso hampir sama yakni bisa ditambahkan susu, es batu, atau diminum tanpa campuran apapun. Biasanya, espresso biasa digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat minuman kopi seperti cappuccino, mochaccino, piccolo dan lain sebagainya.
Sedangkan, cold brew biasa dinikmati tanpa campuran apapun. Tak sedikit juga yang menggunakan cold brew untuk sebagai bahan dasar pembuatan mocktail kopi.
Kesimpulan
Cold brew dan espresso sama-sama jenis kopi hitam yang disukai para penikmat kopi. Namun, meskipun sama-sama kopi ternyata kedua jenis kopi ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Dimulai dari suhu yang digunakan, cara penyajian, tingkat keasaman serta kandungan kafein sampai dengan rasa yang dihasilkan pun berbeda. Namun, meskipun begitu kedua jenis kopi ini sama-sama menjadi primadona bagi para pecinta kopi. Tinggal sesuaikan dengan selera saja, jika ingin cita rasa kopi pahit yang kuat maka biasanya lebih memilih espresso namun jika ingin lebih ringan dan lembut maka para pecinta kopi lebih memilih cold brew. Yang jelas, kedua jenis kopi ini memiliki cita rasa uniknya masing-masing.